Jombang (beritajatim.com) – Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang mengembangkan bahan ajar untuk siswa tunarungu. Hal itu dilakukan oleh salah satu dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Tomy Syafrudin.

Upaya ini berawal dari pengalaman Tomy yang pernah mengajar di sekolah luar biasa. Di sekolah luar biasa, Tomy mengampu matematika, namun bahan ajar yang dijadikan sumber adalah bahan ajar sekolah umum. Sehingga muatan materi yang disampaikan tidak sesuai dengan kurikulum siswa tunarungu.

Tomy merasa kesulitan ketika mengajar mereka. Di sisi lain ternyata SLB juga diwajibkan untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) supaya dinyatakan lulus. “Siswa tunarungu merupakan siswa yang memiliki keterbatasan dalam hal pendengaran. Komunikasi yang dilakukan menggunakan bahasa isyarat. Sehingga yang dimaksimalkan untuk pemahaman dalam pembelajaran adalah indera penglihatan,” ujar Wakil Rektor bidang Keuangan, SDM, dan Umum Unipdu Dr.dr. Zulfikar As’ad, M.MR.Oleh sebab itu, menurut pria yang akrab disapa Gus Ufik ini, bahan ajar yang dikembangkan Unipdu mengutamakan indera penglihatan. Dengan begitu, siswa tunarungu dapat memahami pembelajaran dengan mudah. Baik dengan membaca sendiri maupun dengan arahan guru. Tentu saja, dari sisi pengajar juga sangat terbantu dengan adanya bahan ajar tersebut.

Harapanya, bahan ajar ini dapat dikembangkan lebih jauh lagi untuk mata pelajaran yang lain sehingga pendidikan untuk sekolah luar biasa semakin maju seiring perkembangan zaman. “Karena sudah banyak sekali siswa yang berkebutuhan khusus dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Maka langkah pengembangan ini merupakan bentuk dukungan kepada mereka dalam menggapai cita-cita,” ujarnya.

“Bentuk dari kemajuan suatu negara adalah kemajuan pendidikannya baik dari sekolah umum maupun sekolah luar biasa. Serta keadilan dalam pemenuhan hak-hak warga negara termasuk di dalamnya hak-hak anak berkebutuhan khusus,” tambah Gus Ufik.

Gus Ufik mengungkapkan, Unipdu merupakan Universitas yang berada di lingkungan Pesantren Darul Ulum dan pelopor perguruan tinggi yang berbasis pesantren di Jombang. Unipdu pernah menerima siswa berkebutuhan khusus dengan ketunaan komunikasi (wicara).

Hal tersebut merupakan bentuk dari kontribusi Unipdu dalam memajukan pendidikan dan dukungan untuk siswa berkebutuhan khusus. “Jika memang dia berminat dan memiliki bakat, kenapa tidak. Karena setiap manusia memiliki kelebihan masing-masing,” pungkasnya.