U nipdu Jombang—Kamis, 28 Maret 2024 Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum mengadakan Kajian Ramadhan yang bekerja sama dengan Pusat Studi Al-Quran (PSQ) Unipdu. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mahasiswa, staf, tenaga pendidik, pejabat tinggi di Unipdu hingga masyarakat umum. Rangkaian kegiatan ini dimulai pada pukul 12:00 dengan narasumber Ibu Ririn Susilawati, S.H.I., M.E.I., dengan tema “Tantangan dan Solusi dalam Pengelolaan Keuangan Pribadi dan Keluarga Selama Ramadan” dan dimoderatori oleh Ibu Hudzaifah, S.S

Ibu Ririn Susilawati, S.H.I., M.E.I., selaku narasumber menjelaskan bahwa pengelolaan keuangan pada dasarnya sama saja dengan bulan-bulan yang lain. Salah satu hal yang menjadi pembeda adalah lifestyle selama ramadan  dan bulan-bulan yang lain. Pengelolaan keuangan adalah salah satu seni keahlian dan pengetahuan tentang management keuangan oleh setiap individu. Semua orang butuh ilmu tentang pengelolaan keuangan. Di dalam pengelolaan keuangan terdapat perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi. Pengelolaan keuangan yang tidak benar akan terjadi sebuah konsekuensi negatif. Oleh sebab itu, maka di dalam teori keuangan tersebutlah metode budgeting. Metode budgeting adalah pendekatan atau cara yang digunakan untuk merancang dan mengatur pengeluaran serta pemasukan keuangan dalam suatu kurun waktu tertentu. Pada pembahasan kajian ramadan kali ini, narasumber memaparkan 3 metode budgeting. Metode yang pertama adalah metode budgeting 1-2-3-4, maksud dari 1 adalah 10% dari 100% yang mana artinya alokasi 10% dari 100% adalah untuk biaya sosial. Biaya sosial meliputi zakat, infaq, sedekah, atau mungkin bisa saja untuk diberikan kepada orang tua. Lalu, maksud dari 2 yakni 20% digunakan untuk menabung, proteksi, maupun investasi. Selanjutnya, maksud dari 3 yakni 30% untuk membayar utang atau cicilan jika ada. Kemudian yang terakhir maksud dari 4 yakni 40% untuk kebutuhan hidup sehari-hari, meliputi biaya rumah tangga, transportasi, makan, dan lain-lain. Metode yang kedua adalah metode keuangan komitmen. Metode keuangan komitmen adalah dapat mengambil 25% dan 75% alokasi gaji. Maksudnya adalah 75% untuk gaya hidup dan utang, dan utang memiliki patokan tidak boleh lebih dari 30% pendapatan. Contohnya, ketika akan bukber maka harus benar-benar diperhitungan pengelolaan keuangannya. Lalu, 25% pendapatan digunakan untuk dana darurat, menabung, dan investasi. Metode yang ketiga adalah metode 50, 30, 20. Jadi, 50% untuk kebutuhan misalkan ada sewa, cicilan, dan belanja bulanan. 30% untuk hangout, travelling, hingga biaya langganan streaming aplikasi tertentu. Kemudian, 20% untuk masa depan dan di metode ini ketentuan utang adalah 20% saja. 

Jika pengaturan keuangan itu tertib di bulan-bulan sebelum ramadan, maka ketika ramadan tidak akan bingung. Karena pada bulan ramadan ada zakat, infaq dan lain-lain yang mana telah masuk dalam kategori metode-metode tersebut. Kebutuhan bulan ramadan yang menjadi pembeda dengan yang lain adalah adanya zakat fitrah, lalu di bulan ramadan juga terdapat THR yaitu Tunjangan Hari Raya. Narasumber juga memaparkan tips dan trik dalam mengelolanya selama ramadan, yang pertama pastikan zakat, infaq, dan sedekah berasal dari THR 5%, lalu dana daruratnya masuk di 10%, mudik 40%, dan pengeluaran lebaran 45%. Itu semua adalah teori tentang budgeting dan kebutuhan dan sebagainya. Ketika telah mengetahui metode budgeting, kemudian perlu juga adanya komunikasi antar pasangan jika sudah menikah. Financial check-up dalam pengelolaan keuangan penting adanya. Jika dalam pengelolaan keuangan ada banyak minusnya, maka yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pendapatan, kurangi pengeluaran, identifikasi tujuan, penyusunan anggaran, melaksanakan tujuan, dan yang terakhir adalah mereview apa yang telah dikelola. Menentukan mana yang prioritas dan bukan. 

 

Dalam kesimpulannya, pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga selama ramadan memerlukan perencanaan yang mendetail dan pengaturan yang baik. Perhatikan beberapa metode budgeting serta pentingnya komunikasi antar pasangan dalam hal pengelolaan keuangan. Selain itu, melakukan tips dan trik untuk membantu dalam mengalokasikan dana secara efisien dan efektif baik selama bulan ramadan atau di bulan-bulan yang lain. Pentingnya komunikasi dengan pasangan jika sudah berkeluarga, perencanaan, dan evaluasi terus-menerus menjadi kiat sukses dalam menjaga keseimbangan keuangan selama bulan ramadan maupun di bulan-bulan yang lainnya. (Angelie)