— Jombang, Pada tanggal 05 April 2023. Kajian ramadhan Unipdu berkerjasama dengan pusat study Qur’an telah memasuki heri kesebelas, pada hari ini Dr. KH. Afifuddin Dimyati, LC. MA. Menjadi narasumber dengan topic pembahasan Reinterpretasi kisah-kisah Al Qur’an (qasas Al-Qur’an) dalam kehidupan kontemporer.

Kisah-kisah di dalam Al-Qur’an memang memiliki daya tarik tersendiri bagi umat muslim. Selain menjadi sumber inspirasi dan motivasi, kisah-kisah di dalam Al-Qur’an juga memiliki nilai edukatif dan moral yang tinggi. Namun, terkadang para pembaca atau pendengar merasa kesulitan untuk mengaitkan kisah-kisah tersebut dengan kehidupan kontemporer. Diharapkan kajian ramadhan Unipdu bersama PSQ hari ini akan menjadi solusi untuk permasalahan tersebut.

Pada awal kajian Dr. Afifuddin mengungkapkan bahwa salah satu keistimewaan kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an adalah tidak terdapat unsur khayalan atau suatu yang tidak pernah terjadi, sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Isra ayat 105. Hal ini menunjukkan bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur’an memiliki dasar yang kuat, bersifat fakta sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk memahami kehidupan sehari-hari.

Dalam kajian tersebut, Dr. Afifuddin juga menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam Al-Qur’an sama halnya dengan unsur sastra. Beliau mengklasifikasikan  Kisah-kisah di dalam Al-Qur’an kedalam tiga bagian, pertama kisah masa lalu, kedua kisah yang menyertai turunnya Al-Qur’an, dan ketiga kisah dari masa depan.

Tujuan dari kisah-kisah di dalam Al-Qur’an pun tidak sekadar untuk menghibur atau mengisahkan peristiwa, melainkan juga meneguhkan hati Nabi Muhammad Saw, sebagai pelajaran dan peringatan, serta mendorong manusia untuk berfikir.

Untuk dapat lebih mudah mengaitkan kisah-kisah dalam Al-Qur’an dengan kehidupan kontemporer, Dr. Afifuddin juga membahas tentang unsur-unsur kisah dalam Al-Qur’an. Seperti tema, tokoh, alur cerita, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat, tidak berhenti sampai disitu pada aspek seperti aspek psikis dan sosial pun turut dibahas beliau. Pada aspek psikis seperti senang, sedih, keberanian, dan penyesalan, dan pada aspek sosial seperti pertengkaran dan perdebatan, semuanya terdapat dalam Al-Qur’an.

Melalui kajian kali ini, tersampaikan pesan bahwa melakukan reinterpretasi kisah-kisah Al-Qur’an dalam kehidupan kontemporer merupakan hal yang penting. Dengan begitu, kita dapat memahami dengan lebih baik makna dan pesan moral didalamnya sebagai pedoman bukan hanya sekedar bacaan.(fafa)