Unipdu Jombang—Selasa, 2 April 2024 Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum mengadakan Kajian Ramadhan yang bekerja sama dengan Pusat Studi Alquran (PSQ) Unipdu. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mahasiswa, staf, tenaga pendidik, pejabat tinggi di Unipdu hingga masyarakat umum. Rangkaian kegiatan ini dimulai pada pukul 12:00 dengan narasumber KH. M. Zainul Ibad, S. Ag dengan tema “Muhasabah Diri dalam Implementasi Ketaqwaan di Bulan Ramadhan” dan dimoderatori oleh Bapak Abdullah Rikza, S. Ip, M. Pd. I. 

Zainul Ibad, S. Ag., memaparkan perihal sebuah ketakwaan yang diperlihatkan dengan perilaku yang baik. Orang yang sholeh adalah orang yang selalu bermuhasabah diri. Kemudian, bulan ramadhan disebut sebagai bulan pendidikan. Karena pada bulan inilah terdapat nilai-nilai yang memberikan kesempatan untuk belajar dan mengamalkan perbuatan baik. Ketaatan dalam menjalankan puasa termasuk ketakwaan, siapa saja yang bertakwa pasti taat dan orang-orang yang takwa adalah orang yang mengerti akan sikap sungkan, terlebih sungkan kepada Allah SWT. 

 

Peningkatan ketakwaan merupakan karakteristik orang-orang yang bertakwa. Merupakan keharusan bagi umat Islam untuk berjihad di jalan kebenaran dengan cara menumbuhkan kebajikan dan merawat hal-hal baik yang ada di sekitarnya. Muttaqi atau orang yang bertakwa adalah orang yang paling mulia disisi Allah SWT. Taqwa dapat diartikan sebagai orang yang senantiasa patuh meninggalkan apa yang dilarang dan menjalankan yang diperintahkan. Takwa itu ada porsinya, karena Allah SWT memberikan porsi tentang ketakwaan itu berbeda-beda, menciptakan manusia dengan ketakwaan yang berbeda. Selama orang itu takut kepada Allah, sesungguhnya takwa adalah seberapa mampu untuk mengontrol apapun dalam hidup yang bertujuan hanya kepada Allah. 

Ketakwaan tidak dapat diukur. Ketakwaan jauh ke lebih dari bagaimana patuh kepada Allah dan tidak harus adanya standarisasi dari orang lain. 

 

Apapun yang dilakukan dalam hidup, adalah untuk mencari ridho Allah. Menyukai apapun dan mensyukuri apapun adalah jalan menuju keridhoan yang sesungguhnya. Melepaskan keduniawian yang menjadi kesukaan adalah pintu mencapai keridhoan. Bahwa dengan dzikir kepada Allah ketenangan itu akan ada. Orang yang qanaah adalah orang yang memiliki ketenangan. Ketika seseorang itu bertakwa, maka seseorang itu akan merasa cukup akan sesuatu yang dimilikinya. Sebab, qanaah adalah hasil dari ketakwaan yang kuat. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih ketika telah melakukan sesuatu lalu mengharapkan ridho Allah SWT, itu sudah merupakan sesuatu hal yang baik, terlebih jika dibarengi dengan awalan niat yang ikhlas saat melakukan segala sesuatunya. 

Dalam kesimpulannya, semua ibadah, termasuk menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan adalah bagian dari ketakwaan. Dari kepatuhan menjalankan perintah-perintah agama dan menjauhi semua larangan-Nya kemudian disebutlah sholeh. Untuk menjadi orang yang bertakwa, ada jenjang atau kemampuan yang berbeda-beda. Lalu, tentang meraih keridhoan dalam melakukan sesuatu, jika mengharapkan ridho-Nya hendaknya diawali dengan niat yang ikhlas terhadap apa saja yang telah dilakukan. (Angelie)