PRESS RELEASE (Kajian Ramadhan day 20) Puasa dan Detoksifikasi: Meningkatkan Kesehatan melalui Pembersihan Tubuh Alami

PRESS RELEASE (Kajian Ramadhan day 20) Puasa dan Detoksifikasi: Meningkatkan Kesehatan melalui Pembersihan Tubuh Alami

 

Jombang, 24 Maret 2025 – Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) kembali menggelar Kajian Ramadhan pada hari ke-20 dengan tema “Puasa dan Detoksifikasi: Meningkatkan Kesehatan melalui Pembersihan Tubuh Alami”. Pada kajian kali ini menghadirkan Bapak Dr. H. Achmad Zakaria, S.KM., M.Kes. sebagai narasumber dengan Bapak Abdul Ghofar, S. Kep., Ners. M.Pd.I sebagai moderator.

Dalam pemaparannya, Dr. Achmad Zakaria, S.KM., M.Kes. menjelaskan bahwa puasa bukan sekadar ibadah spiritual, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan tubuh, khususnya dalam proses detoksifikasi. “Patut disyukuri bahwa Allah telah mengatur tubuh kita sedemikian rupa, termasuk dalam sistem pembersihan alami atau detoksifikasi,” ungkapnya.

Menurut beliau, detoksifikasi dalam tubuh terjadi secara alami melalui tiga mekanisme utama:
1. Metabolisme tubuh – Proses metabolisme menghasilkan zat-zat sisa yang harus dikeluarkan oleh tubuh melalui sistem ekskresi seperti pernapasan, kulit, sistem kandung kemih, dan buang air besar. Jika tidak dikeluarkan, zat ini dapat menjadi racun bagi tubuh.
2. Peremajaan sel – Sel dalam tubuh memiliki siklus hidup tertentu. Ketika sel lama mati, tubuh harus mengeluarkannya untuk digantikan dengan sel baru yang lebih sehat. Sel darah, misalnya, terus mengalami regenerasi agar tubuh tetap optimal.
3. Paparan eksternal – Banyak makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari mengandung zat berbahaya seperti pewarna makanan sintetis (misalnya Rodamin B) yang dapat memicu kanker. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pola makan sehat guna mengurangi risiko paparan zat berbahaya.

Lebih lanjut, Dr. Achmad Zakaria menyoroti bahwa 60% penyakit bersumber dari kondisi psikologis dan perilaku toxic, seperti stres dan emosi negatif yang dapat memicu gangguan kesehatan. Oleh karena itu, puasa juga berperan dalam menjaga keseimbangan psikologis seseorang.

Beliau menambahkan bahwa dalam kadar tertentu, tubuh membutuhkan usaha lebih untuk melakukan detoksifikasi secara optimal. Salah satu indikator kesehatan yang baik adalah frekuensi buang air besar yang normal, yaitu minimal sekali sehari.

Sebagai langkah preventif, Dr. Achmad Zakaria menekankan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat (healthy lifestyle), di antaranya:
• Mengonsumsi makanan dan minuman secara bijak serta menghindari bahan berbahaya.
• Menjaga pola istirahat yang cukup, yakni tidur 8–9 jam sehari.
• Mengelola emosi dan stres agarq tubuh tetap sehat secara fisik maupun mental.

Kajian ini memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana puasa Ramadhan dapat menjadi sarana alami untuk mendukung kesehatan tubuh melalui detoksifikasi. Dengan menjalankan ibadah puasa dengan baik serta menerapkan pola hidup sehat, setiap individu dapat mencapai kondisi tubuh yang lebih optimal dan terbebas dari racun berbahaya. (widya)