Unipdu Selesaikan Program Pendidikan Bahasa Inggris Beasiswa dari Amerika Serikat

Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang bekerjasama Kedubes Amerika Serikat di Indonesia memberikan pendidikan Bahasa Inggris berbeasiswa kepada 60 pelajar/mahasiswa berpotensi namun kurang mampu. Mereka mendapatkan pendidikan tersebut selama dua tahun, yaitu 2016 sejak era pemerintahan Barack Obama. Pada Selasa (28/8/2018), sebagai tanda berakhirnya program tersebut peserta berkumpul di auditorium Unipdu berata orangtua/wali dalam rangka wisuda dan penyerahan sertifikat pendidikan yang dimulai sejak 2016 itu. Konjen Amerika Serikat Mark McGoven hadir dalam acara tersebut serta berkenan menyerahkan secara langsung sertifikat kelulusan kepada peserta. Selain itu, hadir pula Bradley Horn (Regional English Language Office), Mira (Indonesia International Education/IIEF), serta pimpinan Unipdu HM Zulfikar Asad atau Gus Ufik. Gus Ufik mengatakan, program pembinaan Bahasa Inggris itu dimulai sejak 2016 dan diikuti oleh siswa klas 2 SMA/MA serta mahasiswa Unipdu dan beberapa kampus di Jombang. Walhasil, animo pelajar/mahasiswa sangat bagus untuk mengikuti program yang merupakan kerjasama dengan  Amerika Serikat itu. Betapa tidak, saat dibuka, ratusan peserta mendaftar sehingga harus dilakukan seleksi yang langsung dilakukan oleh pihak RELO dan IIEF. Namun setelah dilakukan seleksi secara ketat, hanya 60 peserta yang diterima. “Yang kita utamakan afalah pelajar berpotensi dan dari keluarga kurang mampu. Makanya saat pendaftaran, peserta diwajibkan melampirkan surat keterangan tidak mampu dari desa setempat,” ujar Gus Ufik. Sistem pembelajarannya, lanjut Gus Ufik, dua kali seminggu. Para peserta mendapatkan pembelajaran dari tutor dari dosen UNIPDU yang juga telah mendapatkan TOT dari RELO dan IIEF. Mereka mendapatkan materi Bahasa Inggris hingga materi tentang budaya Amerika. “Kami berharap program ini tidak berhenti sampai disini. Namun ada tindak lanjutnya,” kata Gus Ufik. Konjen Amerika Serikat Mark McGoven mengucapkan selamat kepada 60 peserta pendidikan Bahasa Inggris yang telah lulus. Mark menyakan bahwa mereka tidaklah kelompok kecil, tetapi sudah menjadi bagian dari komunitas program ini yang sudah berlangsung di berbagai negara. Mereka adalah “Duta” bagi 2 negara, yaitu Indonesia dan Amerika Serikat. Dia berharap, mereka bisa memberikan kontribusi riil kepada masyarakat dan negara. “Program ini juga bertujuan agar hubungan antara Indonesia dengan Amerika semakin baik. Kita memberikan kesempatan para pelajar untuk belajar Bahasa Inggris. Karena pembangunan bangsa dan negara yang baik adalah lewat pendidikan,” kata Mark. Dia menambahkan, selama dua tahun, sebanyak 60 mereka juga dikenalkan budaya yang ada di negeri Paman Sam. Semisal tentang pesta Helloween. “Cara mempelajari budaya itu salah satunya lewat bahasa,” ujarnya. Salah satu peserta pelatihan, Khusen, menambahkan, dirinya sangat bersyukur bisa lolos seleksi mengikuti pendidikan secara gratis Bahasa Inggris selama dua tahun. Karena lewat program tersebut kemampuan Bahasa Inggris yang ia miliki semakin meningkat. “Sudah begitu, saya juga dapat mengenal budaya Amerika. Jadi yang diajarkan bukan melulu soal bahasa, tapi juga budaya. Diantara kami juga sangat banyak yang berminat untuk mendapatkan kesempatan belajar di AS, yang tentunya harus berupaya dengan belajar lebih keras lagi, ujar mahasiswa semester 5 Prodi Sastra Inggris Unipdu ini. Ditambahkan pak Zulfikar, bahwa sebagai salah satu bentuk kerjasama yg lain dg IIEF, Unipdu memdapatkan kepercayaan sbg penyelenggara Ujian TOEFL ITP yg sertifikatnya berlaku nasional & internasional. Sehingga masyarakat tdk harus ke Jakarta atau Surabaya untuk mengikutinya.