Perkuat Nasionalisme, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Gelar Studium Generale Bareng Gus Nadir

Jombang | ikilhojatim – Universitas Pesantren Tinggu Darul Ulum Jombang menggelar Studium General bersama Nadirsyah Hosen (Gus Nadir), Kamis (26/9/2019).

Agenda yang mengangkat tema “Penguatan Nasionalisme Mahasiswa Menghadapi Maraknya Radikalisme di Perguruan Tinggi” ini diselenggarakan Fakultas Agama Islam dengan menggandeng Unit Kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam.

Peserta dari berbagai elemen mahasiswa Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang, dari berbagai Fakultas dan Jurusan beserta Civitas Akademika Kampus, diantaranya Wakil Rektor Bidang SDM dan Umum, para Dekan dan seluruh Staff.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh KH. Afifudin Dimyati Romli, Syuriah PBNU, sekaligus pengasuh Pindok HQ di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang SDM dan Umum tepat pukul 14.30 WIB. Nadirsyah Hosen yang juga dosen Fakultas Hukum Monash University Faculty of Law sejak pertengahan tahun 2015 ini menyampaikan, pondok pesantren merupakan wadah nasionalisme.

“Pesantren banyak kultur dan budaya dari berbagai daerah seluruh Indonesia, di dalamnya akan ada pengenalan satu sama lain, itulah nasionalisme,” terang Gus Nadir.

Lanjut Gus Nadir, Pondok Pesantren merupakan barometer pengenalan bagaimana sikap nasionalisme.

“Kita diajarkan didalam Pondok bagaimana menghargai sesama, satu visi dalam perbedaan yang beragam, di situlah akan muncul sikap nasionalisme yang kokoh,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga memberikan contoh semangat nasionalisme, seperti yang ditunjukkan ketika para santri Tebuireng Jombang turun ikut membantu perjuangan kemerdekaan kala itu di Surabaya.

“Contohnya ketika saat terjadi pertempuran di Surabaya, kala itu santri dari Tebuireng juga turut hadir untuk membantu perjuangan kemerdekaan bangsa,” tegasnya.

Pria yang juga menjadi Rais Syuriah NU Istimewa Australia-Selandia Baru ini juga menyebut, pembentukan nasionalisme penting bagi setiap elemen kampus, lewat pembelajaran yang tertata dan pemberian pemahaman secara masif tentang Ukhwah Islamiyah dan Ukhwah Wathoniyah.

“Isu radikalisme yg muncul di kampus, harus juga diimbangi dengan penataan pendidikan yang baik di setiap lini kampus, semangat nasionalisme harus di munculkan untuk menanamkan benih kecintaan Mahasiswa kepada Agama dan juga Negara,” terangnya.

Sementara peserta Studium Generale, Habib, mengatakan pentingnya kegiatan ini dilaksanakan, terlebih Isu radikalisme mulai masuk ke ranah perguruan tinggi, yang notabene dihuni oleh kaum intelektual.

“Kalau bisa kegiatan seperti ini, harus sering diadakan, supaya gerakan-gerakan yang akan mengkikis nasionalisme bisa sedikit berkurang, untuk saat ini memang kalau di Jombang belum terlihat, namun jika tidak melakukan perencanaan dan pengawalan sejak dini, akan fatal kedepannya,” ucapnya kepada ikilhojatim.com. (Anggit/ra)

 

sumber : http://ikilhojatim.com